Gresik – Kegiatan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) Tahun 2025 di UPT SMP Negeri 32 Gresik digelar di ruang perpustakaan sekolah, Selasa (22/04). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Pengawas Sekolah Dra. Sujiati, M.M., Kepala Sekolah Ahmad Hanif Hasan, S.Pd., M.Pd., bersama dewan guru.
PKKS tahun ini tidak hanya menilai capaian kinerja kepala sekolah, tetapi juga diarahkan untuk refleksi mendalam terhadap penilaian kinerja guru sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
Dalam kesempatan tersebut, Pengawas Sekolah, Dra. Sujiati, M.M. memberikan penguatan analisis rapor pendidikan dengan pendekatan delta capaian. Data capaian pendidikan tahun 2022, 2023, dan 2024 digunakan sebagai pembanding untuk melihat tren perkembangan.
"Hasil analisis menunjukkan bahwa jika tren fluktuatif mengalami kenaikan, maka program yang dijalankan dianggap efektif dan akan dilanjutkan. Sebaliknya, jika tren menurun, maka akan dilakukan review dan perbaikan terhadap program-program pembelajaran," ujarnya.
Sementara itu, Kepala UPT SMP Negeri 32 Gresik, Ahmad Hanif Hasan, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi sarana diskusi bersama untuk mencari titik temu atas berbagai temuan dalam rapor pendidikan. Diskusi diarahkan pada pencarian solusi strategis yang berbasis data dan realita lapangan.
Selain itu, kegiatan juga menyoroti pentingnya siklus praktik pembelajaran di kelas, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi.
"Apabila nanti diperlukan untuk melakukan observasi langsung guna melihat kembali secara nyata proses pembelajaran dan pelaksanaannya, maka saya akan masuk ke kelas-kelas," beber Hanif, sapaan akrab Ahmad Hanif Hasan, S.Pd., M.Pd.
Melalui pelaksanaan PKKS ini, masing-masing indikator praktik kinerja dibagi menjadi 3 kelompok dan melaksanakan diskusi pemecahan masalah dengan hasil sebagai berikut.
Kelompok 1 : Dukungan Psikologis (Perhatian dan Kepedulan)
Untuk mengatasi masalah siswa yang tidak mau mengerjakan tugas dengan alasan bukunya tidak ada, balpoinnya hilang, juga alasan ke kamar mandi dan sering mengajak temannya berbincang saat pelajaran berlangsung. Solusinya : a) Memberikan perhatian secara khusus terhadap siswa yang bermasalah dengan memberikan arahan, b) Memberikan pujian terhadap siswa aktif mengerjakan tugas yang diberikan.
Solusinya : membuat sistem pencatatan sederhana untuk memantau usaha dan perilaku semua siswa, serta pastikan pemberian pujian dilakukan secara adil.
Kelompok 2 : Dimensi Manajemen Kelas : Keteraturan Suasana Kelas
Untuk menciptakan suasana kelas yang kondusif
1. Menyiapkan perencanaan pembelajaran, media pembelajaran dan alat
2. Membuat kesepakatan kelas
3. Memberikan ice-breaking untuk mencairkan suasana kelas yang jenuh
4. Bila suasana di kelas kurang kondusif, pembelajaran dapat dilakukan di luar kelas
5. Senantiasa mengingatkan kesepakatan kelas yang dibuat
6. Guru harus menguasai pengelolaan/manajemen kelas
7. Untuk siswa yang sering berpindah tempat duduk dan mengganggu, guru dapat mengajak siswa duduk di samping guru.
Kelompok 3 : Penerapan Disiplin Positif
Penerapan disiplin positif dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Memberikan pengarahan tentang penerapan disiplin positif.
2. Membuat kesepakatan kelas
3. Membuat solusi atau konsekuensi apabila terjadi pelanggaran kesepakan kelas
4. Setiap siswa wajib mengikuti kesepakatan kelas yang dbuat jika tidak mengikuti akan terkena sanksi yang telah disepakati oleh semua warga kelas.
5. Diberikan sanksi sesuai dengan kesepakatan bersama
6. Pada akhir pembelajaran mengingatkan kembali kesepakatan yang sudah disepakati bersama.
Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi evaluasi tahunan semata, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam memperkuat budaya mutu dan pembelajaran di UPT SMP Negeri 32 Gresik.
Humas : Rifaus.id
إرسال تعليق