Di Wagos, Siswa UPT SMP N 32 Gresik Belajar Kearifan Lokal Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

  


Gresik - Guna tindak lanjut Penguatan Proyek Profil Pelajar Pancasila (P5), UPT SMP Negeri 32 Gresik berkunjung ke Wisata Alam Gosari (Wagos).


Dalam kunjungannya tersebut, sebanyak 65 siswa didampingi guru pembimbing menuju lokasi Wagos untuk belajar P5, hari ini Kamis (3/2/2022). Sebelumnya, mereka mendapat briefing dari Ketua Tim P5, Misbahul Muhib, diantaranya seluruh siswa harus mematuhi tata tertib di lokasi.


"Dilarang merusak tanaman dan tetap mematuhi protokol kesehatan karena  masih pandemi Covid-19. Ada tugas yang harus dikerjakan proyek kearifan lokal," pesannya.


Setibanya di lokasi, mereka langsung disambut Pengelola Wagos, Misbahul Dawam dengan mengenalkan seputar Wagos.


"Kalian tepat belajar kearifan lokal di Wagos ini," ujarnya.


Kata Dawam, Wagos memiliki ciri khas sendiri merupakan warisan leluhur/nenek moyang yang harus dijaga. Sebab, menjaga Wagos adalah menjaga alam.


"Ini merupakan suatu potensi yang harus kita jaga. Alam bisa hancur atau musnah jika tidak kita jaga," jelasnya.


"Di Gosari, ini konsep alam, awal mula adanya usia SMA ingin menjaga alam, kalau alam gosari dibiarkan, maka titik air ini akan hilang," imbuhnya.


Dawam melanjutkan, di Gosari ada penambangan, jika alam dibiarkan terus menerus ditambang maka akan habis. Pihaknya tidak mungkin melarang orang bekerja dan melarang pemerintah untuk melarang mengambil sumber alamnya, sebab di gunung ini hak pakai perusahaan. Di perusahaan banyak ada orang bekerja menggantungkan hidupnya dengan bekerja.


Salah satu jalan, kata Dawam, alam harus dijaga dengan caranya, misal dengan membuat Wagos, lalu viral melalui media sosial. Lanjutnya, di Gosari ada juga konsep alam, edukasi, dan sejarah. Ada cagar budaya yang harus dilindungi yakni Prasasti Butulan yang diakui pemerintah kabupaten, propinsi, bahkan pusat.


"Situsnya ada di gunung, masih belum kita garap lebih jauh, saat ini masih tanggungan di wisata di bawah, misal beli tanah lagi untuk perluasan," terang Dawam.


Usai menjelaskan, Dawam mengajak diskusi ringan dan renyah. Sejumlah pertanyaan dilontarkan siswa. Di akhir diskusi, Dawam berpesan agar para siswa turut memiliki desa dan mengembangkannya serta harus bangga menjadi anak desa.


"Kalian harus bisa mengembangkan desa kalian masing-masing, jangan malu menjadi anak desa. Desa memiliki keunggulan dan daya tarik tersendiri," pungkasnya.


Usai itu, para siswa secara bergotong royong (kelompok) mengerjakan tugas tersebut, refresing, kemudian kembali ke sekolah. (*Rifaus/Kabiro Gresik).


Sumber : https://infodapodik.blogspot.com/2022/02/di-wagos-siswa-smpn-32-gresik-belajar.html


Berita ini juga dimuat di https://jurnalpost.com/kunjungi-wagos-siswa-smpn-32-gresik-belajar-kearifan-lokal-proyek-penguatan-profil-pelajar-pancasila/30595/

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama