PKKS, Pengawas Dispendik Gresik Tekankan Profil Pelajar Pancasila

 

Gresik - Dinas Pendidikan (Dispendik) kabupaten Gresik melalui pengawas SMP melakukan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) kepada sekolah-sekolah di kabupaten setempat. Salah satunya di UPT SMP Negeri 32 Gresik.


Berlangsung di ruang kerja kepala sekolah, kegiatan ini dihadiri asesor dari pengawas Dispendik, Sutrisno dan Moh. Yunus. 


Kegiatan ini dilakukan untuk menggali informasi dari pihak guru dan tenaga kependidikan serta orang tua wali siswa. Pengawas sekolah juga menggali perilaku dan kinerja Kepala Sekolah dalam menjalankan tugas dan fungsi kesehariannya.


Melalui kesempatan ini, Sutrisno mengungkapkan apabila penilaian kinerja kepala sekolah, maka yang dinilai hasil pembelajaran. "Produk Sekolah Penggerak adalah anak-anak yang berkarakter dengan 6 pilar Profil Pancasila," jelasnya, Senin (30/11/2021).

Kemudian ia menjelaskan profil Pelajar Pancasila, dalam hal ini siswa diharapkan memiliki kemampuan memecahkan masalah. "Ini berhubungan dengan kemampuan kognitif," tambah Sutrisno. 

Lanjutnya, siswa secara independen termotivasi meningkatkan kemampuannya, bisa mencari pengetahuan serta termotivasi. Siswa bisa menciptakan hal baru, berinovasi secara mandiri, dan mempunyai rasa cinta terhadap kesenian dan budaya. Siswa memiliki kemampuan berkolaborasi yang merupakan softskill utama yang terpenting di masa depan agar bisa bekerja secara tim. Siswa mencintai keberagaman budaya, agama dan ras di negaranya serta dunia, sekaligus menegaskan mereka juga warga global. Siswa memahami moralitas, spiritualitas, dan etika berada, yang merupakan hasil dari pendidikan karakter. 

Baca juga :
_

Dari keenam profil Pelajar Pancasila itu, Sutrisno lebih mendorong sekolah untuk menekankan pembentukan karakter siswa agar berakhlakul karimah.

"Dalam pembentukan karakter, di sekolah ini (SMPN 32 Gresik.red) ini sudah ada kegiatan yang luar biasa, pembiasaan sholat dhuha dan tadarus," ungkapnya. 

Sutrisono menambahkan, paling utama membangun kepercayaan masyarakat terhadap sekolah adalah pembentukan akhlakul karimah yang dimulai dari kepala sekolah dan guru.  

"Jika gurunya berakhlakul karimah, maka akan menghasilkan anak yang berakhlakul karimah," pungkasnya.

Untuk memperkuat pernyataan itu, Moh. Yunus mengungkapkan, sekolah ini termasuk sekolah yang dipercaya masyarakat sekitar. 

"Sudah ada yang inden PPDB. Ini bukti kepala sekolah dan warga sekolah bekerja dengan baik," 

Sementara itu, kepala sekolah mengapresiasi kinerja guru dan tenaga kependidikan. "Kepala sekolah tidak ada apa-apanya kalau tidak ada dukungan bapak/ibu, maka kami sampaikan terima kasih," ungkap Shoffan, panggilan akrab Shoffan Al-Qusyairy.


_____

Rifaus Id

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama